Serdang Bedagai, 88 News: Kejadian main hakim sendiri antara nelayan tradisional dari Serdang Bedagai (Sergai) dengan nelayan yang mempergunakan pukat trawl atau pukat Harimau, yang umumnya berasal dari Pagurawan (Batubara) selalu terjadi di laut.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia) Kabupaten Sergai, Zulham Hasibuan ketika diwawancarai awak media di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI ) Tanjung Beringin, Selasa (21/12/2021).
Terkait adanya penganiayaan yang dilakukan nelayan tradisional kepada nelayan pukat trawl, pada bulan November 2021 lalu, "Sangat mengecewakan ini terjadi sesama Nelayan yang hierarki nya sama - sama mencari pencaharian perekonomian di laut. Kami dari KNTI Sergai sangat menyayangkan kejadian ini bisa terjadi, kenapa harus terjadi pertikaian dan penganiayaan, kami berharap, nelayan tradisional melakukan tindakan yang persuasif dengan cara kekeluargaan, bukan dengan cara penganiayaan," kata Zulham.
Selanjutnya , kami dari DPD KNTI Sergai akan melakukan sosialisasi terhadap nelayan tradisional, agar sepakat mencegah dirinya untuk tidak melakukan penganiayaan.
"Mereka itu kan juga nelayan, sama dengan kita (nelayan tradisional) dan mereka melaut itu juga untuk menafkahi anak istrinya, jadi untuk apa kita melakukan kekerasan. Sosialisasi akan mulai lakukan di Pantai Cermin dan wilayah Kecamatan pesisir pantai lainnya di daerah Kabupaten Serdang Bedagai , kita akan bangun komunikasi dengan para nelayan tradisional, dengan tujuan agar Sumut kondusif dan khususnya di kabupaten Sergai, " lanjut Zulham.
Terhadap adanya provokasi dalam kejadian ini, Zulham dengan tegas mengatakan masalah yang di laut ini murni sporadis dan spontanitas, dikarenakan soal zona tangkap yang dilanggar oleh pukat trawl dan timbul gesekan di tengah laut.
Para nelayan tradisional pada saat Parade Sampan Hari Nusantara yang lalu hanya berkeinginan mengenai soal BBM bersubsidi, dalam hal ini Ketua DPD KNTI Serdang Bedagai menjelaskan, sampai saat ini pihak Dinas Perikanan Kelautan (Diskanla) Sergai, belum ada mengeluarkan rekomendasi kepada nelayan yang sudah mempunyai kartu nelayan e-kusuka. Inti nya, Diskanla Sergai hingga saat ini tak ada komentar apapun dan terkesan bungkam," tutup Zulham.
Penulis : M.Rory.F
Editor : Ard