Batu Bara, 88 News: Bertahun tahun masyarakat Medang Deras Kabupaten Batubara menanti pembangunan jalan kini berbuah manis, pasalnya jalan Medang Deras menuju Bandar Khalifah itu kini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Bina Marga Kontruksi.
Melalui Web Resmi LPSE diketahui bahwa paket kegiatan tersebut dipatokkan dengan pagu Anggaran Rp 12.000.000.000,- sedangkan pelaksana pembangunan berkontrak dimenangkan oleh CV Rimba Kualuh yang berlamatkan Jl.Inpres Kelapa Sebatang, Kabupaten Labuhan Batu Utara Sumatera Utara dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 11.994.442.357,73 dengan Kode RUP 27452420
Namun sangat disayangkan Pembangunan Peningkatan Struktur pada ruas Jalan Provinsi Bandar Khalipah (Batas Kab. Serdang Bedagai) - Desa Lalang (Akses Inalum) di Kab. Batubara yang bersumber dari APBD Provsu tahun 2021 terkesan asal jadi.
Dari hasil Pantauan Media ini terlihat bahwa Turap yang dipasang terkesan seperti tanpa pondasi dan penghematan material yang berlebihan.
Tak hanya itu, Pasangan Cerucuk juga terlihat seperti tidak biasanya. Cerucuk dari potongan Bambu yang semestinya dipasang dibawah pondasi namun dipasang bersamaan dengan Material Padas (ditengah pasangan batu).
Lebih lanjut dilokasi pembangunan terlihat pula material Base Corse yang dipakai disepanjang lokasi pembangunan menggunakan material Batu Guli dan Batu Mangga.
Wakil ketua DPD KNPI Batubara Ismail Ginting S.Sos saat dimintai pendapatnya mengungkapkan kekecewaanya (11/12/2021), Pasalnya Pembangunan yang sangat diharapkan dapat mengedapankan Kualitas itu bermasalah dan terkesan asal asalan.
"kami melihat bangunan Turap ini tanpa pondasi dan kesannya asal-asalan, padahal kita tahu bahwa turap seperti ini minimal memiliki 20 cm pondasi dan pasangan Cerucuk (Cerocok) yang benar. Material Base Course juga patut diduga tidak sesuai Spesifikasi, karena mencampur Batu Guli dan batu mangga, tentu kita sangat kecewa karena harapannya Masyarakat dapat merasakan pembangunan dan kualitas pembangunannya", Ungkap Ismail
lanjut Ismail juga mengatakan bahwa Kontraktor diduga 'nakal' demi untung besar.
"Kalau melihat kondisi sepanjang lokasi proyek, kontraktor diduga nakal demi keuntungan lebih besar". Ucap Ismail.
Ismail juga berharap PPK dan Konsultan Pengawasan dapat serius menindak lanjuti persoalan tersebut.
"Kita berharap PPK dan Konsultan Pengawasan serius lah mengawasi kerja rekanannya serta dapat menindak lanjuti masalah tersebut", tutup Ismail. (Aswat)
Editor: Ard