Medan| Medan88News: Masyarakat Tiga Desa melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Polisi Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) yaitu masyarakat Desa Namo Tembis, Tanjung Mangusta, dan Baguldah menuntut Pengelola Galian C yang sudah beroperasi lebih dari 20 tahun. Masyarakat meminta bantuan kepada Polda Sumut untuk menghentikan intimidasi terhadap masyarakat desa dan menutup Galian C tersebut sepenuhnya serta mengganti rugi terhadap lahan pertanian yang tidak bisa di tanami lagi, jalan rusak harus diperbaiki serta mengganti kerugian lainnya yang telah masyarakat rasakan, Kamis (27/10/2022).
Aksi unjuk rasa ini berjalan dengan kondusif dengan jumlah peserta sekitar 300 orang. Unjuk rasa dihadiri oleh perwakilan masyarakat ketiga desa tersebut, Pengurus Exco Partai Buruh dari Dewan Pimpinan Wilayah Sumatera Utara (DPW) dan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Binjai dan beberapa serikat buruh lainnya yang ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa.
Dalam orasinya, Willy Agus Utomo, SH selaku Ketua Exco Partai Buruh Wilayah mengatakan tolong para Jajaran Polda Sumut terkhusus kepada Pak Irjen Pol R.Z Panca Putra Simanjuntak selaku Kapolda Sumatera Utara, untuk menerima laporan dan keluh kesah dari masyarakat Tiga Desa Binjai Selatan yang sudah sering mendapatkan Intimidasi seperti kekerasan fisik dan rusaknya lahan pertanian serta akses jalan yang rusak akibat aktivitas Galian C tersebut.
"Saya akan mengawal terus aksi unjuk rasa ini, sampai aspirasi masyarakat ke Tiga Desa ini dapat diterima oleh Bapak Kapolda, dan sampai mendapatkan balasan, serta bisa langsung berdeklarasi dengan Bapak Kapolda. Harapan segera dapat di proses sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.", lanjut Willy
"Saya meminta pertolongan kepada Pak Panca selaku pimpinan Polisi untuk segera menangkap yang mengancam saya dan mencekik saya ketika saya mau berangkat ke Sekolah, bahkan dia mengatakan kepada saya seperti ini 'nyawamu ganti nyawa bapakmu' saya takut Pak Polisi, Saya ditindas, kalau saya tidak sekolah saya mau jadi apa pak, tolong bantu pak Polisi, tolong bantu pak Polisi, tolong bantu oak Polisi agar saya bisa sekolah'", ujar MCL.
Saya masih ingat perkataan yang Bapak sampaikan 'Polisi selalu ada untuk masyarakat', tapi apa, kami saat ini merasakan ketidaknyamanan berada di tempat tinggal kami sendiri, kami sudah melaporkan kasus ini ke Polres Binjai, Bahkan laporan yang kami buat tidak hanya satu kali, dan sampai saat ini kami tidak mendapatkan pertolongan. "Ujar Sembiring."
Dengan harapan kami, Bapak bisa mengutus langsung anggota Polisi dari Poldasu untuk menjaga lingkungan kami, serta dengan cepat untuk menutup aktifitas Galian C yang dilakukan secara manual [menggunakan sekop] karena kami sudah tidak percaya dengan Polres Binjai. Lanjutnya.
Akhmad/M88N